Ibu Hamil Naik Kereta Jakarta-Bandung

Bandung adalah kota yang penuh kenangan, kota di mana saya tumbuh dan belajar. Sementara Jakarta adalah kota di mana saya rencananya akan mencari kerja. Ya kerjanya dapat, namun ternyata Tuhan berkehendak lain, selain dapat kerja saya juga dapat jodoh. Huahaha. Tidak lama setelah dapat jodoh, Tuhan berkehendak lain lagi, saya diberikan rezeki lagi. Saya hamil. Sejak awal saya kerja di Jakarta hingga sekarang, saya selalu bulak-balik Bandung. Di awal kerja, saya bulak-balik Bandung setiap akhir bulan, ya tentunya agar tidak dibilang Neng Toyib yang jarang pulang. Sebelum hamil, bulak-balik ini adalah hal yang mudah dan sepele. Saya biasa naik bis di pool bisa Primajasa di sebelah Gedung BKN, walaupun macet dan saya bisa sampai tengah malam hal itu tidak apa. Namun setelah hamil, saya tidak sanggup dan akhirnya saya beralih moda menggunakan kereta api.

Kondisi wanita saat hamil memang berbeda dengan biasanya. Perubahan hormonal, mental dan fisik terjadi dan hal ini membuat badan saya menjadi lebih mudah lelah. Tak ayal, hal ini juga menjadikan saya harus mencari moda transportasi alternative selain bis untuk memotong waktu perjalanan. Bandung-Jakarta memang dekat, namun volume kendaraan yang bulak-balik jalur ini setiap akhir minggu begitu membludak. Tak ayal, kemacetan parah terjadi di mana-mana. Waktu tempuh Bandung-Jakarta yang normalnya hanya 3 jam bisa menjadi 7 jam, apalagi sekarang diperparah dengan berbagai proyek pembangunan di daerah Cikampek dan sekitarnya. Dengan segala macam drama itu, saya memutuskan untuk menggunakan kereta api.

Kereta api adalah satu-satunya moda transportasi yang walaupun kena macet, paling lama telat 30 menit. Masa sih kereta masih macet? Coba saja tonton film yang judulnya ‘Train to Manggarai’ ini film horror pengguna KRL Jabodetabek. HAHAHA. Nah, kalau dulu beli tiket kereta api tuh super ribet kan karena harus ke stasiunnya langsung. Belum lagi kereta ke Bandung itu sering habis, rebutan sama orang lain kan otomatis. Dalam keadaan hamil, pergi kerja saja itu adalah perjuangan. Kebayang kalau beli tiket dalam keadaan hamil harus cape ke stasiun dulu? Enggak deh, untuk sekarang aku beli tiket bisa belanja online di Tokopedia, tinggal klik-klik eh beres deh. Dan enaknya lagi kalau beli tiket di Tokopedia terutama kereta itu sering ada promo KAI tiket online Jadi kita beli tiket KAI ekonomi yang Rp 90rb kadang ada cashback Rp 20rb, jadi sisanya tinggal Rp 20rb. Murah banget kan? 

Bukan hanya tidak macet, naik kereta api sangatlah menyenangkan untuk ibu hamil. Dalam keadaan hamil, janin terkadang menekan perut ibu hingga kandung kemih terasa penuh yang membuat sering bulak-balik ke toilet. Ketersediaan toilet di kereta membuat saya sangat bahagia pada saat hamil karena tidak perlu repot memikirkan ‘Di mana sih rest area? Aku ingin ke toilet’. Selain itu, toilet di kereta itu bersih karena ada OTC atau on train cleaning. Petugas di sana juga sangat cekatan jika kita membutuhkan pertolongan di toilet. HAHA.

Problematika ibu hamil yang hanyalah dimengerti oleh ibu hamil dan Tuhan saja adalah rasa lapar. Dokter mengatakan bahwa ibu hamil hanya wajib makan 200 kalori lebih banyak dari konsumsi biasa. Nyatanya, saat hamil konsumsi makanannya naik menjadi 2x lipat. Kadang ada beberapa ibu hamil yang makannya hingga 4 porsi lebih banyak dari biasanya. Syukurlah saya tidak seperti itu, enggak craving makan terus. Cuma saat hamil saya ingin ngemil dan kadang tidak tahu mengapa jadi lapar. Wkwkw. Dan lagi-lagi kereta api menyelamatkan saya! Kereta membuat saya bisa makan kapan saja di mana saja karena adanya restorasi restoran Kereta Api. Makanan favorit saya saat hamil adalah apa saja yang ada di sana karena enak. Enggak percaya? Cobain deh. Kalau kamu suka mie dan bakso, jangan beli pop mie di kereta. Ada bakso Pop-So yang enak banget! 

Nah, itulah drama bulak-balik ibu hamil naik kereta Jakarta-Bandung yang menjadi awal mula kenapa sekarang aku langganan banget sama moda transportasi ini. Kalau kamu punya cerita apa di balik Jakarta-Bandung ini? Kalau ada share di bawah ya ceritanya.

Thanks for reading!

M~