Bertempat di sebuah rumah makan dan coffee shop yang cozy, saya dan Alma plus bapak datang ke acara ini. "Kok bawa bayi dan bapaknya?" selain ilmunya yang saya butuhkan, hal yang memberanikan saya datang ke event ini adalah karena boleh bawa anak, enggak mungkin kan anaknya dititipin di tetangga atau ditinggal di rumah sendirian. Kalau suami doi nganter doang kok sisanya dia nunggu di bawah. Saat saya datang, acara baru saja di mulai. Alhamdulillah enggak ketinggalan ilmunya dong. Hehe. Dan saya langsung menyimak dengan aktif plus menuliskan catatan saya di tweet akun Twitter. Saya bagikan biar semua orang bisa membacanya, hitung-hitung share ilmu biar tambah pahala. #EdisiRamadan
I don't own this pic, source stated on the watermark I barely read it |
Saat saya datang ada seorang dokter eh Doktor, eh dua-duanya ding, yang sedang menjelaskan di depan. Beliau adalah Dr. dr. Ariani yang merupakan dokter spesialis anak konsulen gastroenterologi. Menurut wikipedia, gastroenterologi atau gastrologi adalah spesialisasi ilmu kedokteran yang berkonsentrasi pada penyakit sistem pencernaan. Menurut beliau, makanan berperan penting dalam tumbuh kembang tubuh dan perkembangan kecerdasan anak. Namun, sesehat, semahal apapun makanan yang dikonsumsi si Kecil, tidak akan berarti apabila sistem pencernaan si Kecil bermasalah. Hal ini dikarenakan makanan si Kecil akan diserap oleh usus dan nutrisinya akan didistribusikan oleh pembuluh darah. Jadi, kondisi usus yang sehat, optimal sangat memengaruhi proses perkembangan tubuh si Kecil.
Masalah sistem cerna yang membuat penyerapan gizi terganggu secara garis besar terdiri dari dua hal yaitu Functional GI Discomfort (Gangguan gastrointestinal fungsional (FGID) adalah sejumlah gangguan idiopatik yang berbeda yang memengaruhi bagian saluran gastrointestinal yang berbeda dan melibatkan hipersensitivitas viseral dan motilitas gastrointestinal terganggu. Pengaktifan sel yang meningkat merupakan faktor umum di antara semua FGID yang berkontribusi terhadap hipersensitivitas viseral serta disfungsi epitel, neuromuskular, dan motilitas, red-wikipedia manually translated may contains inaccuracy) masalah ini umum dialami oleh anak usia di bawah satu tahun, Kedua, ketidaknyamanan pencernaan akibat dua hal yaitu nutrisi (Gas dalam usus berlebihan, gangguan penyerapan karbohidrat, cara pemberian minum yang kurang tepat, alergi protein susu sapi/intoleransi) dan non nutrisi (motilitas, GER, hormon usus, gangguan flora usus-biotic). Walaupun bayi belum bisa berkomunikasi, namun jika dia mengalami masalah pencernaan gejalanya akan sangat jelas seperti kembung, sering buang gas, sakit perut, mual dan atau muntah, bab tidak lancar, rewel tanpa sebab jelas. "Rewel bayi itu emang jelas?" Jelas banget! Your maternal instict will tell! Nah, kalau perutnya lagi enggak enak, kebetulan Alma jelas banget karena dia bukan tipe rewel (cuma super sholehah aktif ya gitu deh). Kalau udah digendong, dikasih susu, dikasih makan enggak mempan, diajak main malah tambah kenceng nangisnya maka sudah jelas dia sedang ada masalah dengan sesuatu biasanya kesehatannya. Untuk masalah pencernaan biasanya aku enggak pikir lama, tiga hari rewel enggak jelas bakal langsung dibawa cuss ke dokter. Soalnya, kalau dibiarkan dia akan mengakibatkan efek jangka panjang seperti kesehatan mental kemudian hari, agresi, hiperaktif, cemas (anxiety), gangguan tidur, migren, dan alergi. Ngeri ya akibat jangka panjangnya. "Kenapa dibawa ke dokter cepat-cepat?" selain anaknya sakit, jujur ya, ibunya pun jadi galau dan cape tentunya. Karena nangisnya enggak mudah berhenti!
Sayangnya, dari sekian macam penyebab masalah pencernaan, orangtua paling sering mengkambing hitamkan alergi susu sapi. *duh salah apa sih kamu Alergi* Padahal, hanya 7% dari total masalah penceraan yang terjadi pada si Kecil itu disebabkan oleh alergi susu sapi, lho. Alergi itu sendiri disebabkan oleh saluran pencernaan anak belum matang karena masih terus berkembang sesuai usia. Perkembangan saluran cerna juga dilihat dari ukuran lambung dan produksi enzim masih terbatas, khususnya enterokinase (pemecah protein) dan lactase (pemecah laktosa). Apa yang bisa dilakukan ibu jika bayi mengalami masalah pencernaan? Kalau aku biasanya aku lihat-lihat dulu nih kenapa bisa kembung, ingat-ingat apa saja yang dia makan beberapa hari terakhir. Setelah itu aku menghindari penyebab kembungnya dan kalau terus-terusan Alma akan aku bawa ke dokter terdekat. Dan metode ini enggak jauh beda dengan anjuran dr. Ariani untuk mengeksplorasi penyebab masalah pencernaan pada anak, catat makanan yang dikonsumsi dalam 3x24 jam terakhir, dan jika gejala terus berlangsung langsung diskusi dengan dokter anak. Kemudian dr. Ariani memaparkan bahwa jika bayi sakit penceraannya bisa dilakukan pijat ILoveYou atau menggerakan kaki sama seperti naik sepeda. Wah, dulu pas Alma konstipasi, aku melakukan memeragakan naik sepeda ini juga lho ke Alma dan berhasil!
EnfaClub selaku penyelenggara event ini juga menyediakan web apps khusus untuk mengetes apakah si Kecil mengalami alergi susu sapi atau tidak sesuai dengan indikasi alergi susu sapi yang ada di enfaclub.com/tesalergi-sususapi/ yang bisa diakses melalui HP/PC. Hasilnya Alma adalah dia mungkin memiliki perut yang sensitif, namun tidak alergi. Alhamdulillah.
Jika si Kecil mengalami alergi, sebaiknya ibu hanya memberikan ASI dan menghindari alerennya, ya. Dan jika ASI tidak cukup, ibu bisa menggunakan Enfagrow A+ Gentle Care sebagai tambahan nutrisi A+ Gentle Care dengan teknologi PHP yang diproduksi di
Belanda sehingga memiliki protein halus yang mudah dicerna untuk perutnya yang
peka. Diperkaya dengan nutrisi penting seperti Omega 3 dan 6, Kalsium, Zat
Besi, Asam Folat, Vitamin B1, B6 dan B12,
Acara EnfaClub ini benar-benar pengertian sama blogger yang datang, lho. Enggak cuma ngasih pengetahuan mengenai masalah alergi susu sapi, tapi juga menghadirkan Parjono Sudiono yang merupakan Head of Digital ZenithOptimedia and Performics
Indonesia untuk memberikan SEO Tips. Apa saja sih tipsnya? Karena saya baik hati dan senang berbagi ilmu (huahaha) berikut ya tipsnya dari beliau (disingkat aja, ya):
1. Lakukan indeksisasi pada blog secepatnya agar terindeks juga di mesin pencari
2. Buat maping blog dengan
sederhana
3. Mengerti keinginan pembaca kita sehingga topik relevan
4. Fokuskan kata kunci yang sesuai dan
memiliki volume pencarian yang tinggi
5. Selalu update konten secara konsisten (ini dia yang susah, ya!)
6. Buat artikel yang shareable (menarik, bermanfaat dan original)
7. Tingkatkan
interaksi pembaca dan buatlah blog yang cepat diakses dan mobile friendly.
8.
Hindari animasi-animasi, image atau video yang memberatkan website
9. Selalu monitor bounce rate
dan peringkat blog pada mesin pencari secara berkala.
Bagaimana tips dan info ini? Menarik bukan? Jika ada yang ingin ditanyakan mengenai masalah pencernaan dan indikasi alergi susu sapi secara lebih lanjut, kamu bisa kunjungi enfaclub.com atau langsung tanyakan kepada dokter anak, ya!
What do you think about it? Share di kolom komentar, ok!?
Thank you for reading.
Love,
M~
PS: ASI adalah nutrisi terbaik untuk si Kecil usia 0-2 tahun. Susu formula tambahan diberikan sesuai dengan anjuran dokter. Jika alergi anak berlanjut selama tiga hari lebih terutama jika disertai dengan adanya demam dan diare akut, segera bawa anak ke dokter spesialis anak terdekat.
Inget anak pertama sy Wi...alergi susu sapi juga... Dulu sih belum ada susu enfa... Jadinya pake susu dita gitu
BalasHapusUtk pijat i love u ada videonya kan, Mbak? Lumayan buat belajar sblm jadi Ibu. Kdg kita emang krg ngeh kalau ada alergi dll
BalasHapusalergi susu sapi memang paling kasus penyakit alergi yang paling banyak ditemukan pada bayi, mbak. sebagai orang tua memang harus benar2 sleektif. nah, kalau anakku, waktu bayi malah alergi buah-buahan. DSAnya sampai heran, soalnya jarang banget yang alergi buah
BalasHapusAnak yg alergi dlm kandungan ternyata memengaruhi Ibunya jg ya?!
BalasHapusInfo ttg SEOnya jg menarik. Boleh dicoba ini
Wah keren banget sekarang ada web apps untuk mengetes apakah buah hatinya alergi susu sapi atau tidak. Makasih informasinya Mba :D
BalasHapusSelain itu, unik juga ya event EnfaClub nya. Karena ga cuma ngebahas seputar alergi aja tapi juga ngebahas tentang tips SEO :D
Hello mbak, dirimu kmrn duduk dimanakah?
BalasHapusAku agak nelat, ngos2an siang2, sopir ojeknya ngedumel terus krn tempatnya jauh, aku jd aku agak ngeheng dan lemes bgt pas di lokasi.Jd gk sempet sapa2 tmn2 blogger. Aku baru menikmati acara pas udah buka puasa wkwkwk.
Kece banget dirimu udah nulis, aku belooom haha :P
Masalah alergi buat anak emang penting diketahui ortu, kebetulan dua anakku alergi semua, ada jenis makanan yg bikin mereka suka kambuh bibirnya jd bengkak, cuma aku blm berani ngetes alergi buat mereka, takut anak2 ditusuk2 :(
Yg materi terakhir bagus tu, cuma pengen gtu kapan2 ada WS serupa gk cuma teori tapi prakteknya. Soalnya meski teori ngerti pas praktek ada yg kesusahan, klo gk diajarin prakteknya.
TFS
Alhamdulillah, anak ku ngga ada alergi, hanya kulitnya gampag banget berbekas kalau digigit nyamuk. Itu ngaruh ke konsumsi susu formulanya ngga ya?
BalasHapusSetelah membaca tulisannya teh Dewi, sedikit banyak saya bisa mengerti, kenapa bayi biasanya langsung kena diare tatkala minum susu sapi, ternyata semua itu karena sistem pencernaan si bayi belum berkembang secara sempurna, dan belum bisa mecah laktosa yg terkandung dlm susu sapi...
BalasHapuswah ilmu banget nich acara sama enfagrow. Banyak pelajaran dan tipsnya, aku jadi tau tentang susu lebih dalam
BalasHapusBener juga ya, Teh, sesehat apapun makanannya, semahal apapun makanannya, kalau pencernaan kurang sehat, gak bakal bermanfaat.
BalasHapusSaya baru tau, pijatan ILoveyou dan gerakan seperti mengayuh sepeda bisa mengatasi masalah pencernaan. Nanti dicobain sama keponakan yang masih bayi, deh!
Pencernaan bayi emang masih rentan banget yaa.. Dulu awal2 minum sufor juga Luna alergi sm merk tertentu, mencret2 gitu. Tapi pas nyobain Enfagrow baik2 aja. Selanjutnya, syukurlah dia enggak pernah alergi susu2 sapi lainnya. Ketika udah agak gedean, aku cobain dikit2 susu sapi lainnya, karena enggak pengin dia jadi alergi sama macam2 susu. :)
BalasHapuswah... mesti paham bener nih mommy, jangan sampe ngga sadar klo anaknya alergi susu sapi. kesian juga kan yakkk
BalasHapusKeren ya, Enfa Club sampai menyediakan web untuk membantu orang tua mengenali keadaan anak.Kalau tingkat akurasinya berapa persen ya?
BalasHapusKemaren mantengin IG kamu. Event alergi tapi kok bahas blog :-) | Syukurlah, sejauh ini Daffa ga alergi apapun. Cuma, pernah dikasih salah satu sufor (yant murah, ehem) doi mencret. Makanya jadi ampun dahh
BalasHapusBtw, dapet softfile presentasinya ga wi?
Ternyata alergi hanya menyumbang sebesar 7%.Alhamdulillah Alma gak alergi susu sapi ya teh. Semoga sehat selalu Alma cantik :*
BalasHapusIni sama seperti susu yang dikonsumsi keponakan saya mba .. dan jadi karena mengkonsumsi yang tepat maka akan membuat bayi tidak terkena alergi dan jauh lebih sehat ya mba..
BalasHapusAlergi meski terliht sederhana perlu penangana serius juga ya mba. Biar ga ganggu pertumbuhan si kecil.
BalasHapusUntuk blog trims tipsnya mba. Indeksisasi hihi.. sering kelupa masukin postingan ke web master.
Beberapa hari ini aku tiba-tiba gatel sebadan, mba..
BalasHapusAku siih...curiga ada hewan...tapi suami curiga aku alergi sesuatu.
**sepanjang sejarah, aku gak punya alergi apa-apa.
Pas periksa ke dokter, malah dibilang stres.
Lhaa..?!
Bisa juga yaa...gatel karena stres..?
Skrg jd tau yaa mb indikasi anak alergi susu sapi.
BalasHapushuaaaaau
BalasHapuspijat ILoveYou
gimana tuh? hahaaa
oooh berarti kalo masih kecil itu juga bukan berarti alergi ya, hanya saja pencernaannya belum sempurna
Ilmu parentingnya dapet, ilmu digitalnya juga dapet. Asyik deh sharingnya.
BalasHapusNiat awalnya mungkin curiga, eh malah banyak yang percaya jadi nuduh alergi, deh. Padahal curiga boleh, nuduh nanti dulu ya. hehehe..
BalasHapusIiih bisa tes alergi susu sapi via online ya? Jaman sekarang emang canggih2 ya. Semua bisa dilakukan secara online
BalasHapusasik ya ada tes alerginya juga, makasii infonya mbak, salam kenal ya..
BalasHapusinfonya keren
BalasHapus