Body Image After Pregnancy

Kehamilan dan kelahiran si Kecil merupakan hal yang 'magical' bagi setiap perempuan, termasuk saya. Apalagi setelah berbagai kesulitan yang saya hadapi ketika mengandung, seperti bulak-balik ke IGD dan sebagainya.

Setelah kelahiran si Kecil, selain komentar yang nyelekit mengenai bagaimana saya tidak bisa menyusui secara langsung dan bagaimana saya jarang menggendong si Kecil menjadi salah satu hal yang lumayan makan hati. Semuanya ada alasannya, tidak mungkin seorang ibu tidak mau menyusui atau tidak mau menggendong. Semua karena penyakit yang saya derita. Ah namun, ya sudah lah, haters gonna hate (padahal cuma tetangga sebelah yang rada bawel, dibilang haters wkwk).

Beberapa bulan kemudian, perut saya tidak kunjung menyusut setelah kelahiran. Dan mulut-mulut bawel ini mulai mencari mangsa dan cuap-cuap seenak jidatnya. Dan pada suatu ketika:

"Teteh kok perutnya gede banget,"

"Ya, emang semua orang caesar mah, kurusnya lama,"

"Ah enggak, ah,"

Kemudian jagoan datang:

"Tuh liat sodara kamu, caesar tiga kali perutnya kaya apa,"

Tidak berhenti di sana, di hari lainnya:

"Kenapa enggak kurus-kurus?"

"Ya, kalau abis caesar emang kurusnya lama,"

"Lah, itu artis-artis bisa kurus abis caesar, program kurus,"

You know what, pengen saya banting itu orang. Sebagai ibu-ibu kantoran yang gaji aja cukup untuk beli makan sebulan, disuruh program kurus kaya artis yang harganya mahal amit-amit itu rasanya, EUGH! Dan yang ngomong bukan cewek, cuma bapak-bapak yang mungkin kerjaannya kurang banyak sampe terlalu banyak komentar.

Akhirnya saya balas, "Yaudah atuh bayarin, kan mahal." Enggak dijawab, mungkin dia tahu diri gajinya kurang banyak.

Saya enggak pernah kurus, saya pun enggak ngoyo mau kurus. As simple as having a healthy baby and devoted husband and happy family are the only goals in my life (selain punya rezeki segudang dan lainnya). I never give a damn about my body image, and when people commented about it is just a simple battlefield homecoming. Any bodily comments are unfair and unnecessary. Even if you have perfect body image komen kaya gitu enggak penting. Apalagi kalau sebelas dua belas gendut juga, enggak six packs atau apalah. And moreover laki-laki, ngerasain susahnya hamil enggak pernah, eh mulutnya kaya ibu-ibu rumpi nungguin tukang sayur, malu ih.

So, ibu-ibu pun bapak-bapak, ibu baru melahirkan itu butuh ditambah supportnya, butuh ditambah kasih sayangnya, perihal dituntut untuk kurus, are you sure? Ngaca dulu deh, ya.

Sekian postingan Facebook saya, eh sorry, blog. Semoga bermanfaat dalam menjaga mulut sebagian besar khalayak yang membaca. 

Berbahagialah dahulu, kurus kapan-kapan.

Love,

M~