Melahirkan
Alma, panggilan kecil si Kecil, dengan c-sect (caesarean section atau biasa disebut operasi caesar dalam bahasa Indonesia) bukanlah pilihan saya yang utama.
Dari sejak awal kehamilan, saya selalu berharap akan sanggup melahirkan dengan
proses normal walaupun, katanya, rasa sakitnya luar biasa nikmat. Alma pun
sejak di dalam kandungan posisinya sudah pas, kepalanya sudah di bawah sejak
bulan ke 7 dan jujur saya bahagia mengetahuinya Namun, Tuhan berkehendak lain.
Pada tanggal 20 Mei 2016, Alma lahir jam 9:15 dengan c-sect.
Sebelum
memutuskan operasi, sebenarnya banyak pertimbangan yang saya pikirkan. Jujur
saya keukeuh meminta lahiran normal awalnya pada dr Obgyn. Saya meminta tips dari
beliau bagaimana caranya agar bisa melahirkan normal, hingga pada akhirnya saya
didiagnosa menderita batu empedu dan ternyata kondisi saya memburuk. Dari
rentang waktu Maret sampai dengan Mei 2016, saya tidak berhenti mengalami kolik
atau muntah mual parah yang disebabkan oleh batu empedu. Dua minggu sebelum
kelahiran Alma, saya mengalami mual sehingga asupan makanan menjadi semakin
sedikit, namun suplemen kehamilan tetap saya minum. Memasuki seminggu sebelum
kelahiran saya mengalami mual disertai dengan muntah yang parah, empat hari
pertama saya hanya bisa makan pagi saja dan minum teramat sedikit. Karena itu
lah, hari Senin 16 Mei 2016, saya dan suami memutuskan untuk mengunjungi
dokter. Dan karena menurut dokter Obgyn (plus apa yang saya rasakan) asupan
gizi sangat sedikit, maka saya diberikan infus yang diisi vitamin beserta obat
pereda nyeri, setelah infus habis saya pun pulang.
Sayang
sekali, setelah pulang, keadaan tidak membaik dan setiap malam selama
berjam-jam saya muntah-muntah sampai akhirnya di hari Rabu 18 Mei 2016, saya lemas dan kembali masuk ke rumah sakit, kali ini dirawat. Pada saat itulah
saya khawatir dengan kondisi bayi saya yang tidak mendapatkan asupan gizi mencukupi
selama dua minggu. Lalu keluarlah kata-kata “Dokter, saya mau lahiran normal.
Tapi bayi saya kasihan, saya minta di-c-sect saja,” dan air mata membasahi
muka. Dokter saya tentunya memperjuangkan yang terbaik bagi saya dan bayi, dia
menolak c-sect pada hari itu. Besoknya keadaan saya tidak membaik dan
terus-terusan muntah semalaman. Satu-satunya asupan gizi didapatkan dari infus.
Di hari Kamis 19 Mei 2016, mama saya datang dari Bandung ke Depok untuk
mendampingi. Dan kami berdiskusi lagi dengan dokter, mama meminta dilakukan
c-sect segera karena melihat keadaan saya, dan ada faktor lainnya yang memaksa hal ini untuk dilakukan salah satunya adalah plafond asuransi yang terbatas. Maka
diputuskan untuk dilakukan keesokan harinya jam 6 pagi. Sepanjang sisa
hari Kamis, saya melakukan serangkaian tes pemeriksaan pra operasi untuk
mengantisipasi hal yang akan terjadi di kamar bedah.
Alma on her bornday |
Tidak
lama setelah operasi dilakukan Alma berhasil dilahirkan (melalui bedah) “Mbak
Dew, bayinya cantik, perempuan.” Biasanya bayi yang baru lahir langsung
menangis, Alma baru menangis beberapa detik setelah dilahirkan. Tangisannya kencang,
Alhamdulillah. Alma mungil lahir dengan sempurna dan sehat.
Setelah
operasi dilakukan, saya teler, mabok karena obat bius, dan suami saya terlihat
kebingungan. “Kamu enggak apa-apa? Kok linglung?”
Dia jawab, “Enggak kok, kamu gimana?”
“Haus dan lapar,” sahut saya. Lalu tidak lama saya dipindahkan ke kamar pasien.
Dia jawab, “Enggak kok, kamu gimana?”
“Haus dan lapar,” sahut saya. Lalu tidak lama saya dipindahkan ke kamar pasien.
Dua
hari kemudian, keluarga saya diberitahu bahwa ternyata keadaan kandungan saya
sudah buruk. Air ketuban sudah tinggal sedikit dan warnanya kehijauan. Selain
itu ada tumor yang dokter saya bilang kista. Inilah penyebab suami saya
terlihat kebingungan.
Lalu
apa yang saya rasakan setelah c-sect? Tujuh hari setelah operasi saya tidak
merasakan sakit karena masih dibekali penahan rasa sakit. Selepas itu sakitnya
bukan kepalang, jalan saja susah. Dan baru hilang setelah sebulan. Walaupun
begitu, jika kelelahan dan menggendong Alma terlalu lama, atau mengangkat beban
berat, nyerinya kembali datang. Dan yang bermasalah adalah rasa gatal
setelahnya yang selalu ada hampir tiap hari (saya menuliskan ini dua bulan
lebih setelah operasi).
Akhir
Juli kemarin saya control ke dokter, dia bilang luka jahitannya bagus.
“Dok kalau gatal, aku harus ngapain.”
“Mbak Dew, jangan digaruk ya. Cukup elus-elus aja di luar. Kalau digaruk bekas jahitannya akan terlihat jelek dan enggak bisa balik lagi seperti ini.”
“Dok kalau gatal, aku harus ngapain.”
“Mbak Dew, jangan digaruk ya. Cukup elus-elus aja di luar. Kalau digaruk bekas jahitannya akan terlihat jelek dan enggak bisa balik lagi seperti ini.”
Selain
itu saya juga bertanya sama dia kapan saya bisa lahiran dengan normal tanpa
c-sect, dia bilang dua tahun setelah kelahiran ini. Jadi kalau ada pertanyaan
kapan saya mau kasih Alma ade? Dua tahun lagi jika diberi rezeki oleh Alloh.
Dengan
post ini pula saya ingin mengucapkan terima kasih atas perhatian teman semua
selama kehamilan kali ini. Alma dalam keadaan baik dan perkembangannya juga
selalu berhasil membuat saya gemas. Sementara saya sedang dalam tahap
pengobatan batu empedu, mohon doanya. ya.
Love,
M~
Algamdulillah ya, si dedek lahir sehat
BalasHapusAlhamdulillah
HapusDebaynya lucu banget mbak :)
BalasHapusSemoga debaynya selalu diberi kesehatan ya mbak dan kelak menjadi anak yang solehah utk kedua orang tuanya :)
Aamiin :)
HapusTeh Dewi....aku mewek bacanya. Alhamdulillah semuanya berjalan lancar ya. Yang penting semuanya sehat ke depannya. Semoga keluarga teh Dewi selalu dalam lindungan Allah swt.
BalasHapusTerima kasih doanya Mbak Dian :)
HapusLuar biasa ceritamu, Dew. Perjuangan seorang ibu yang tak bisa kubayangkan rasanya. Aku diberi kehamilan kebo terus hingga makan dan tidur enak. Setelah melahirkan pun bisa langsung sehat dan aktivitas agak normal. Membaca ceritamu membuatku ingat bahwa apa yg diberikan padaku itu berkah luar biasa.
BalasHapusSemoga Alma menjadi anak sholekhah. Dan semoga kamu segera sembuh dari batu empedu. Syafakillah.
Terima kasih Mbak Susi, salam untuk keluarga ya. Aamiin
HapusSemoga lekas sehat ya, Mbak. Kista dan Batu Empedunya hilang. Aamiin...
BalasHapusSemoga kelak kelahiran kedua, ketiga, dst bisa normal. Salam cium buat Alma. Cantik baby-nya, semoga aku lekas nyusul. Aamiin... :D
Ayok Mbak, semoga segera menyusul, aku doakan. Aamiin, makasi doanya :)
HapusIstri saya melahirkan sebulan setelah Mba Dewi melahirkan. Alhamdulillah anak dan isteri saya sehat dan selamat. Kami bersyukur. Alhamdulillah Mba dan keluarga telah diberikan anugerah bayi yang mungil..semoga menjadi putri yang sholehah. ada perjuangan dan pengorbanan dibalik proses persalinan. Sehat selalu ya Mba Dewi
BalasHapusWah, selamat juga buat mas Adi, salam untuk keluarga. :)
HapusAaaaah, lucu dan gemesin banget sih Alma ini semoga sehat selalu Teh Dew :)
BalasHapusBaca cerita ini, memang penuh perjuangan seorang ibu ya untuk melahirkan :(
Teteh Dewi tetap semangat dan semoga sehat kembali ya :)
Makasi Titis :)
HapusSaya dulu juga caesar karena posisi bayi melintang. Terus gatalnya bekas operasi sampai 2 tahun kadang2 masih terasa mbak dew.
BalasHapusSekarang sudah 3,6 tahun baru berani program hamil lagi. :)
Semoga Mbak dewi cepet pulih, dan pengobatannya lancar dan Dede Alma tumbuh menjadi anak sholehah. Amin...
Ayok Mbak semoga segera diberikan momongan, aamiin..makasi doanya ya Mbak Tarry
HapusTernyata, Rumah sakit yang kita datangi sama wi. Em, beda kota sih.
BalasHapusCaesar, normal. Itu cuma cara, yang terpenting si kecil lahir dengan selamat.
Baca ini jadi oase tersendiri buat hari ini, karena sejak tadi tonkrongan di kantor lagi murung, denger istri temen keguguran:(
Mitra mah dibanding yang lain terbilang murah dan pelayanan OK sih.
HapusIh kenapa? :(
Memang melahirkan itu jihadnya ibu. Apapun demi anaknya lahir dengan selamat ke dunia. Moga Baby Alma sehat terus, begitu pula ibunya ya Mbak aamiin
BalasHapuskeluargahamsa(dot)com
Si dedek bibirnya merah. Lucu. Jadi ilmu buat saya kalau nanti lahiran.
BalasHapusAlhamdulillah....
BalasHapusKata siapa lahir cesar nggak pake perjuangan kaya ibu normal? cerita melahirkan slalu bikin haru deh
ya Allah mbak, aku kok mewek bacanya. ngebayangin diri sendiri nanti bakal gimana klo melahirkan. mau normal atau caesar tetap aja beresiko dan butuh perjuangan ya mbak. semoga sehat-sehat terus mbak dan si cantik Alma ya :)
BalasHapusAlhamdulillah, selamat ya, kak atas kelahiran dedek bayinya. Semoga adik Alma bisa menjadi anak yang sholehah, berbakti kepada kedua orang tua, berguna bagi keluarga, nusa bangsa dan agama. Aamiin. Semoga cepet gede ya, adek. :3
BalasHapusPasti berjuangannya sangat luar biasa. Terimakasih buat para ibu yg telah mempertaruhkan nyawa untuk melahirkan kami. :')
butuh sebuah perjuangan banget ya untuk melahirkan sebuah bayi. Semoga anaknya mba diberikan kesehatan jasmani dan rohani. dan selalu sayang dengan keluarga yang telah melahirkannya
BalasHapusYa Allah, sedih campur kagum saya membacanya. Semoga Mbak Dewi dikuatkan menghadapi penyakit sekaligus mengurus Alma kecil. Aamiin.
BalasHapusYa Allah, sedih campur kagum saya membacanya. Semoga Mbak Dewi dikuatkan menghadapi penyakit sekaligus mengurus Alma kecil. Aamiin.
BalasHapusMbak kamu adalah ibu yang luar biasa
BalasHapusIbu yang ingin menjaga si bayi sang penerus
Semoga Alma menjadi anak yang berbakti
Amin
Sehat terus buat mbak Dewi dan Alma
Ceritanya luar biasa teh, meskipun dalam hal seperti ini saya kurang begitu paham. Tapi saya mengerti bahwa sebenarnya pilihan cara untuk melahirkan itu bisa ditentukan oleh kondisi kesehatan si ibu. Jika kondisi si ibu tidak memungkinkan untuk melakukan persalinan normal maka opsi cesar bisa dipilih.
BalasHapusNamun, ada juga yang memilih langsung memilih cesar dalam persalinannya meskipun kondisi si ibu sehat walafiat. dengan alasan katanya yang cepat dan tak terlalu sakit dan meskipun biayanya jauh lebih mahal, toh mereka mampu membayarnya, seperti yang dilakukan para artis2 ketika persalinan mereka, (efek kebanyakan nonton infotaintment di tv) -_-
Dan dalam hal ini saya pun mulai mengerti, bahwa ternyata dalam persalinan banyak aspek-aspek yang diperhatikan untuk menentukan pilihan opsi persalinan, salah duanya adalah kondisi si ibu dan pilihan si ibu ketika akan melakukan persalinan.
Iya, Fan. Pilihan si Ibu sekarang menjadi pertimbangan. Hehe. Ntar ilmu buat kamu kalau punya istri hahahak
HapusWah.
BalasHapusSemoga proses pengobatannya berjalan dengan baik ya mbak.
Setelah baca blog ini, jadi lebih jelas kondisi mbak sebelum operasi kemarin.
Tetap semangat mbak. :)
Perjuangan sebagai ibu baru memang luar biasa. Karena semangat ibu maka sang anak bisa melihat indahnya dunia dengan senyuman dan kebahagiaan. Semangat terus kak dew. Salam buat suamix dan alma
BalasHapusPerjuangan seorang ibu yang begitu besar untuk belahan jiwanya hehehe
BalasHapusSemoga segera sembuh teh batu empedunya :)
BalasHapuscepat sembuh ya mba... dan Alma semoga menjadi kebanggaan kedua orangtuanya....
BalasHapusSemoga tetap diberi sehat ya Mbak Dew. Trenyuh bacanya.:(
BalasHapusBtw, Si Alma lucu nian setengah melet gitu.
Perkembangan ilmu kedokteran itu utk menolong keselamatan manusia, dan itu dianjurkan olej agama. Makanya ada istilah serahkan ke ahlinya. Seperti dulu Imam Syafi'i juga melibatkan para dokter ketika akan menetapkan sebuah hukum agama. Termasuk Caesar adalah teknologi untuk menyelamatkan manusia, Alhamdulillah.
BalasHapusLika-liku perjuangan seorang Ibu ya Teh Dew. Semoga Alma jadi anak yang baik :)
BalasHapusDan semoga batu empedu Teh dew bisa pulih dan nanti bisa merasakan lahir normal Untuk Anak kedua. Aamiin
Partus normal atau lewat sc, pasti semuanya melalui pertimbangan personal dan medis. Jika pertimbangan medis, mengharuskan demikian tentu insyaAllah itu yg terbaik. BarakAllah tuk debay serta bapak ibunya ya, mbak.
BalasHapusSalam
@nuzululpunya
Teh :(
BalasHapusAku bingung mau bilang apa..
Semangat teh dewi. Sehat selalu dek alma :*
Perjuangan banget ya, Teh. Semoga Alma tumbuh besar jadi anak yang kuat dan siap berjuang juga kayak Ibunya...
BalasHapuskenapa tulisannya makin kebawah makin gede :/
BalasHapusitu emosi luapan jiwa atau apa?
wkwkwkw.
yang penting skrg sehat, dan ngga bolak balik dirawat rs mulu. kasian ntar alma sama siapa -_-
semoga 2 tahun lagi Alma punya dedek. btw yyg normalnya kan emang 2 tahun ya jarak antar anak?
Perasaan kagak Ben wkwkw
HapusEnggak, jarak yang disarankan kayanya 5 tahun.
Tulisan mba Dewi membuat saya merinding.
BalasHapusBarakallah, mba.
Smoga Allah membalas perjuangan mba Dewi dengan surga yang indah.
aamiin.
Uwuwuwuwuw belum jenguk teteh alma nih, nanti yaaaah. Alhamdulillah lancar. Dan itu teh dew masih aja ngelucu sebelum operasi, "syatannya yang cantik ya dok" :))
BalasHapusI am originally a playful person, eaaa. Ayok atuh main ke Bandung sini.
Hapuswelcome tonthe world baby alma,
BalasHapuscongrats mba Dewi syah menjadi ibu, smg fast recovery yak ��❤️
kedua anak saya lahir sc mba, krn ada sesuatu hal jg. yg penting baby dan ibunya semua sehatt ❤️��
Almanya cantik ^^
BalasHapusSampai sekarang saya masih merasakan ngilu -ngilu sedap jika mengangkat barang berat >.<
Waaah !!! ini dia manfaat ikan gabus, si ajaib mempercepat penyembuhan luka operasi caesar sampai total tanpa efek samping.
BalasHapusKeunggulan protein yang terkandung dalam ikan gabus menurut penelitian Prof. Dr. Ir. Eddy Suprayitno adalah sangat kaya akan albumin.
Apa itu albumin ??? dan apa kaitannya dengan penyembuhan luka pasca operasi ??? Simak selengkapnya di manfaat ikan gabus