Pages - Menu

Kamis, 23 Oktober 2014

Haters Jokowi?

Well, I know that I barely giving a positive comments towards Jokowi. Dan tepat saat Jokowi dilantik saya mengeluarkan pendapat yang negatif. Tapi apakah saya seorang haters Jokowi?

Source: here


Selama presidential election saya bersikap netral, if you are following my twitter you must have know it. Hal itu dikarenakan kebingungan yang melanda, Jika calon presiden yang sebelah sana tidak saya sukai karena track record-nya, yang membuat saya tidak menyukai Jokowi, adalah karena 1. Partai pendukungnya, dan 2. Pendukungnya yang arogan (walaupun tidak semua. Dan beberapa pendukung calon presiden satunya pun ada yang arogan. Kenapa arogan? YOU KNOW THE MOMENT I SEE MY FACEBOOK NEWS FEED, ALL I SEE IS YOUR POST AND DEBATE POST REGARDING YOUR PRESIDENT IDOL. Padahal udah banyak yang protes, tetep aja kaya gitu. You guys really don't listening what people feels. That makes you arrogant). Tapi dua hal ini tidak menjadikan saya membenci Jokowi. Saya tidak pernah membenci dia, silakan buat mereka yang merasa saya mendukung presiden sebelah, baca statement berikut ini:

Saya netral, karena melihat segala kekurangan itu. Tapi bukan berarti saya menentang regulasi atau pun menerima semua keputusan pemerintahan mentah-mentah.

Sama kan tuh, dua-duanya saya benci karena dua hal yang sama. I am keeping my self balance. *slapped*

Saya bukan haters Jokowi, jika kawan-kawan pendukung Jokowi mengartikan kritik sebagai ungkapan kebencian, sungguh sangat disayangkan. Apa sih sebenernya kritik? Coba baca di sini

Jika seseorang tidak bisa menerima kritik dengan baik, bisa dibilang dia tidak pernah memiliki teman baik, sahabat sejati, dll, dkk, you name it. The real best fried will tell you crap so you can be a better person. Am I rite?

Saya punya sahabat, sebut saja namanya Tyas. Di antara sahabat-sahabat saya lainnya, Tyas adalah orang yang paling sering memberikan komentar pedas tentang diri saya. Apakah saya membencinya? Enggaklah. Karena sadar, bahwa apa pun yang keluar dari mulutnya (tidak termasuk muntahan kalau dia masuk angin atau maag ya) semuanya demi kebaikan diri saya.

"Dewi, rambut kamu jelek deh. Coba jangan pake poni, pasti bagus."
"Kamu gendutan, fitness yuk bareng?!"

Dia adalah orang yang paling ketus mulutnya tapi ketika saya kagak lulus-lulus kuliah, dia yang paling sering telepon atau kirim pesan. Isinya?

"Ai sia, teu ka kampus wae? URUSKEUN KULIAH TEH!"

terjemahan

"Lo kagak ke kampus-kampus? URUSIN KULIAH WOY!"

Ini ngetiknya saya terharu, inget dia huahahaha. Hiks. Pesen trepel ke Jakarta

So please, whenever I give negative comments toward your president idol, jangan cap saya sebagai haters. I really don't waste my time hating someone. One day, jika dia berhasil memberikan masyarakatnya sesuatu yang menyenangkan dan memenuhi janjinya pada para pendukungnya, saya akan adil, penghargaan untuk dia akan saya berikan. Jangan khawatir. Saya, sebagai warga negara yang baik, akan selalu mendukung program pemerintah. Seingat saya, seumur hidup, saya tidak sekalipun melanggar regulasi pemerintah. Kecuali satu tadi, saya menolak memilih presiden.

Dari pada kalian menghabiskan waktu untuk menambah haters pada idola kalian, mendingan bikin saya suka sama dia. Beritahu saya apa yang telah membuat kalian mencintai dia. 

Thanks for reading,

M~



10 komentar:

  1. ya begitulah kalau mengagungkan seseorang, padahal mah biasa-biasa aja :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe. semua orang punya kesepesialannya masing2 ihihihkk

      Hapus
  2. Lupakan persaingan pilpres, hapus segala dendam, mari sambut harapan baru untuk Indonesia. Indonesia... BERSATU :) Mari mengapresiasi Jokowi jika visi-misi terealisasi, dan mengkritisi jika tak terbukti. Mengawal "Merah Putih" menuju "Indonesia Hebat" !

    BalasHapus
  3. ya yang haters berarti nggak bisa ikhlas & pasrah, kata kiai sih yang nggak bisa ikhlas & pasrah nggak beriman mba :D hehehe..

    yg bersebrangan dengan doi aja bisa kritik, apa lagi yang milih doi mba, yaa dikawal bareng-bareng aja. kalau saya pribadi, kalau bisa kritik orang juga bisa minimal kasih saran rekomendasi baiknya gimana..

    btw salam 3 jari aja deh mba :D

    www.ardikapercha.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Aku bingung, kenapa harus bawa2 kiai :)))

      Iya, kalau selain kritik juga harus bisa memberikan solusi bukan asal ngomong, ya

      Hapus
  4. Kuakui aku adalah salah satu pendukung Jokowi, tapi aku risih juga kalau melihat ada yg membelanya secara membabi buta. Maksudnya, please, emang dia Tuhan sampai didewakan segala?

    Kalau aku sih lebih suka memperlakukannya secara objektif, jika memang Pak Jokowi melakukan kesalahan/melakukan sesuatu yg ga sreg buat aku, ya aku pasti bakal kritik tindakannya. Tapi kalau dia melakukan sesuatu yg benar, aku rasa aku ga perlu memuja-mujanya secara berlebihan.

    As simple as that :)

    BalasHapus

Wanna say something?
The comment is yours