As requested, mau share nih bagaimana cara aku bikin sushi dengan
sotoynya. :)
Sebenernya, aku nggak ahli bikin sushi. Padahal, udah dua kali ikut
cooking class untuk membuatnya, tapi jarang dipraktekin. Namanya ilmu, gak dipake yo wes lupa, ilang, au deh ke mana. Lagi pula, di tempat cooking class semua bahan udah disiapin, jadi kita
tinggal bikin. Kalau di rumah, semua serba beda. Dari a-z dilakuin sendirian. Yang paling susah dilakuin ya niat sih. Enggak cuma niat, milih bahan, sampe bikinnya itu sendiri (dengan niat super
sotoy). Makannya juga sendiri. (Enggak ada kaitannya sama status single sih, cuma karena emang di rumah enggak ada yang doyan sushi. <~ pembelaan)
Walaupun enggak ahli, it couldn’t stop me to share how I personally making easy sushi for you. This easy sushi, I guarantee you, you can make it at home alone and take it as night snack :P. Well Readers, mari
mulai semuanya dari, CERITA BERBELANJA!
Jadi, hari Sabtu minggu kemarin, aku ada acara meet-up dan ngerumpi
sama Michelle, Miya, dan Viya (mereka adalah beauty blogger Bandung). Selesai meet-up, aku dan
Viya nggak langsung pulang, kami berdua mampir dulu ke rumahnya Miya untuk
melanjutkan acara ngerumpi. Di sana, kami melanjutkan beberapa obrolan tentang
makeup, blog dan hidup (tsah elah!), plus main sama kucingnya Miya yang super
gede dan ngegemesin, Gora!
Menjelang jam 5 sore, Viya dan aku meneruskan perjalanan kecil
kami ke Paris van Java Mall. Karena hari libur aku udah hampir berakhir, hari itu rasanya pengen terus jalan-jalan. Niat awalnya sih Viya mau nemenin aku beli
Kiehl’s dan beberapa jenis skincare lainnya, tapi perjalanan kami tidak berakhir di situ rupanya.
Selesai membeli barang-barang (yang harus dibayar dengan menghela
nafas panjang) di Kiehl’s dan Yves Rocher, kita berdua muter-muter sampe akhirnya ke Daiso. Kenapa ke sana? Karena aku gak
pernah ke Daiso HAHAHA. *duh, enggak apdet bener, Dew!* Belanja di sana awalnya sih enggak menarik, karena ku pikir sama aja kaya tempat belanja serba Rp 5.000 lainnya, cuma bedanya di sini mayoritas made in Japan dan rada mahal, Rp 22.000. Sampe pada akhirnya, aku tiba-tiba inget,
“Vi, pengen beli bambu buat gulung sushi dong. Ada gak ya?”
“Ada, Dew. Di sini,” sahut Viya.
Aku cari kok enggak nemu, ternyata aku mencari di sisi yang salah.
Gulungan sushinya ada di sisi lainnya. Aku beli alat gulung sushi tradisional
yang paling gede (ukuran 30cmx30cm) karena di Daiso, semua barang harganya sama
Rp 22 ribu, ya dari pada dapet yang kecil tapi harganya sama sekalian aja beli
yang gede. Iya, kan? Selain bamboo mat, aku beli satu alat gulung sushi yang
modern mirip cetakan terbuat dari plastik. Alat ini modern soalnya kamu tinggal masukin nasi dan ngegulung-gulung, gitu.
Masih di Daiso, aku keingat lagi post Viya tentang Onigiri yang
dia klaim enak banget di Papaya. Mumpung lagi di daerah yang deket dari Papaya dan rumahku jauh,
ya aku ajak aja Viya ke sana, “Vi, ke Papaya, yuk! Aku asa (kayanya) pengen nyobain
onigiri di sana! Sama beli nori (rumput laut) besar buat sushi.”
“Oh iya, hayu yuk!” sebagai shopping mates, para
beauty blogger dikenal selalu meng-encourage (baca
manas-manasin) kita buat belanja. Jadi, kalau masalah ngajak belanja, mereka selalu OK
(termasuk aku sih *dijitak*).
Jarak dari PVJ ke Papaya enggak jauh, kalau lancar 5-10 menit sih
udah sampe di sana. Sayangnya, begitu sampe ke Papaya
…
“Dew, onigirinya abis!”
“Yah sayang banget. Ya udah, nori deh. Di mana ya?”
“Di sini,” tunjuk Viya yang merupakan senior dalam hal belanja di Papaya.
Sesudah menemukan
nori *tsah*, pencarian tidak BERAKHIR! Mumpung di Papaya yang merupakan Asian Market,
aku langsung beli aja semua kebutuhan bikin sushi. Aku beli soyu, kani, ama
salmon fillet sekaligus. Tapi hati-hati ya, cek dulu halal atau enggak karena di sini tercampur. Hati-hati, ya.
Wrapped them all dan baru deh, pulang.
Di rumah, aku langsung bikin sushi dan hasilnya enak. Lalu kepikiran deh untuk bikin post ini.
Readers,
tanpa banyak cerita sambil curhat (padahal udah kebanyakan intronya), mari kita mulai bikin sushinya!
Alat (beberapa tidak difoto, tapi kemungkinan kamu bakalan membutuhkannya):
- Sendok
- Garpu
- Gunting
- Talenan
- Plastik
- Kertas nasi (if needed)
- Bamboo Mat
- Piring
Bahannya:
- Nasi
- Kani
- Salmon
- Nori
- Mayo
- Chili Powder
- Chili Sauce
- Soyu
- (Tambahkan isian sesuai dengan keinginan kamu. Feel free to add!)
How to Make Halal and Easy Sushi:
L to R: Plain rice and spicy rice. |
1. Sushi dimulai dengan beras. Kamu bisa
menggunakan beras khusus buat sushi yang lebih lengket atau pake beras biasa
seperti yang digunakan di tutorial ini. Dalam keadaan baru matang, biasanya nasi sushi
ditambahkan mirin sebanyak 1-2 sdm per 250gr. Tapi karena aku pake yang halal,
biasanya cukup tambahkan garam secukupnya atau soyu a.k.a kecap asin sebanyak
1-2 sdm. Kalau membuat sushi, aku lebih memilih menggunakan nasi yang tidak
terlalu panas karena susah diolah gara-gara tangan kepanasan. Karena itu,
tunggu sampe nasi tidak begitu panas. Baru bisa digunakan. Kalau kamu suka
sesuatu yang pedas, silakan tambahkan chili powder. I personally use Bon Cabe
karena rasanya yang lebih enak dibandingkan bubuk cabe biasa.
Spicy mayo! |
2. Waktu berbelanja di Papaya, Viya bilang sushi bakal lebih enak kalau pake mayo. And I prefer spicy mayo than the plain one.
Cara untuk membuat spicy mayo, gampang kok, cuma mencampurkan mayo dengan chili
sauce. Jangan terlalu banyak ya chili-nya, karena akan menghilangkan rasa mayo.
Sehabis spicy mayonya jadi, kamu bisa masukkan ke plastik atau botol saus agar
bisa digunakan dengan mudah. Atau, bisa juga menggunakan sendok saja untuk
mengoleskannya di dalam isian sushi. Aku sih lebih memilih tidak menggunakan
sendok karena mayo akan bleber ke mana-mana.
Slice it. |
3. Karena kani yang aku beli panjang dan
besar, maka diputuskan untuk memotongnya menjadi dua agar lebih kecil. Jika
kamu mau memotongnya dengan lebih tipis dan kecil, silakan. Aku sih rada susah
makan sushi besar karena pake dental braces. Tapi jika kamu mau yang rada
besar, enggak usah dipotong juga enggak apa-apa.
Cooked trout salmon. |
4. Untuk sushi kali ini, aku menggunakan
bahan matang semua karena hanya mereka yang ahli boleh menggunakan bahan mentah
karena memerlukan perhatian khusus. Kani yang tadi digunakan pun sudah dimasak.
Dan salmon pun sudah matang. Untuk memudahkan penggunaannya sebagai isian, aku
menjadikannya suir ikan salmon. Oh iya, di sini, salmon yang digunakan adalah jenis salmon trout, karena itu, terlihat di foto teksturnya agak keras berbeda dengan
salmon Norwegian yang teksturnya jauh lebih empuk. Selidik punya selidik,
katanya salmon jenis ini lebih sedikit lemaknya.
Roll it! |
5. Setelah semua bahan bisa digunakan, let’s
roll the sushi! Sesuai dengan apa yang kamu bisa lihat di foto. Hal yang harus
dilakukan dahulu adalah menempatkan nori pada bamboo mat. Tapi sebelum itu, aku
biasanya mengalasi bamboo mat dengan plastik biar bamboo mat enggak lengket
atau kotor. Kemudian, ambil nasi untuk diratakan di atas nori. Setelah itu,
tempatkan isian di ujung nori, Kamu bisa mulai dari isian yang mana saja. Hanya
saja untukku, lebih mudah kalau menempatkan kani, lalu daging salmon, kemudian mayonnaise.
Lebih mudah gimana? Lebih mudah digulung dan enggak beleberan ke mana-mana. Aku
pernah coba mayo masuk duluan baru yang lain dan mayo-nya berantakan ke
mana-mana. Sesudah semuanya masuk, gulung sushi perlahan-lahan sambil agak
ditekan biar padat dan enggak hancur saat dipotong atau dimakan.
Potong-potong! |
6. Setelah sushi selesai kamu gulung,
siap-siap untuk memotongnya. Saranku, gunakan pisau yang tajam agar gulungan
tidak hancur. Potong sushi dengan simetris dan balance biar lebih indah dan mudah dikunyah. Pada bagian ujungnya emang kadang
enggak rata. Tapi enggak masalah kok, karena emang itu dari sononya udah begono.
Enjoy your sushi, Readers! |
7. Sesudah dipotong-potong. Kamu bisa
platting dan memakannya menggunakan kecap asin dan wasabi (I actually do not
like wasabi, jadi enggak dibeli deh. Kalau ada di resto, jarang sekali
dipake). Gampang kan? (gampang, Dew. Ceritanya yang panjang. HUAHAHHA)
Aku mau share harga setiap alat dan bahan yang aku beli. But suddenly, receipt-nya ilang. Jadi seingetku aja ya, I have a good memory regarding prices LOL. Here are the prices:
1.
Kani 250gr Rp 18.500
Papaya
2.
Salmon 100 gr Rp 39.000 Papaya
3.
Nori 20 gr Rp 20.000 – Rp
25.000 Papaya
4. Mayo Rp 5.000 (Aku lebih
suka pake merk Maestro karena rasanya lebih enak dan enggak asem) Local
Supermarket
5.
Chili Powder Rp 1.000 Local
Supermarket
6.
Chili Sauce Del Monte in
Bottle Rp 9.000 Local Supermarket
7.
Soyu all Purposes Rp
32.000 Papaya
8.
Bamboo Mat Rp 22.000
Daiso
Believe it or not, you better believe me, membuat tutorial ini sangatlah susah ternyata. Karena itu, setelah selesai membuat tulisan ini, aku sangat kagum sama para blogger pembuat tutorial makanan. Kalau kamu perhatikan sisi foto di atas, angle di awal dan di tengah-tengah berubah. Selain itu, pada bagian aku mengacungkan dua jari, sebenarnya itu adalah pembuatan sushi yang ke dua. Karena gambar pada saat pembuatan sushi yang pertama gambarnya kurang bagus.
Di awal aku menggunakan tangan sendiri untuk foto dan bikin sushi. Aku menyerah, kewalahan. I need to hold my camera with my left hand, while my hand right busy working with the sushi. In the middle of photo session, I changed my left with tripod.
Nah, this is the end of my Tips and Tutorial of Making (an Easy and Halal) Sushi. If you have something to share about everything regarding cooking, lemme know!
Thank you for coming to this blog.
Love
M~
PS: I believe that I have provided you with the proper images quality. So, if you find it hard to see the images, just kindly click it to make it bigger.
sepertinya enak, ajarin cindra gih biar gw di bikinin
BalasHapusIhhhh~
HapusMana bahan2nya sini setorrrr, ajarin Cindra buat Ryan aja yah aku lebih ikhlas *ditabok*
Makasih tutorialnya kakak. Jadi kepingin makan sushi jadinya. Nyam!
BalasHapusEh iya, kalau motret obyek yang ada makanan biasanya 2 orang, satu food stylist dan satunya lagi fotografernya. Dirimu yang memperagakan itu hitungannya sebagai model.
Nyam! Ehehe
HapusEngga ada yang foto *Nangis* semua sendiri, hiksss
Makasih tutorialnya kakak. Jadi kepingin makan sushi jadinya. Nyam!
BalasHapusEh iya, kalau motret obyek yang ada makanan biasanya 2 orang, satu food stylist dan satunya lagi fotografernya. Dirimu yang memperagakan itu hitungannya sebagai model.
bikin ngiler jadinya ^ ^
BalasHapusAyooo masakk :)
Hapuswaah enak banget tuh kak, eh btw saya pengen bikin sushi juga, tapi rada kesusahan nyari bambu buat gulung itu loh, baru tahu kalau namanya bamboo mat.
BalasHapusbeli dimana alatnya itu ya kak?
kak pengen bikin sushi juga nih, cuma bingung mau beli bamboo matnya dimana ? :(
BalasHapusada info gak :?
Di Daisoooo, ehehe :) Di Japan/Korean Store juga ada
Hapus