Aku mau curhat dulu. Kalau kalian nggak yakin mau baca tulisan di bawah ini, tutup laman ini segera :P
Aku rada kesel sebenernya waktu ada yang bilang, "Kerja di media itu enak, lho. Buktinya kamu santai." Santai my as*!
Aku percaya, semua hal punya sisi baik dan buruknya, begitu juga bekerja di media. Tapi kalau ada yang bilang kerja di media enak, leyeh-leyeh, duitnya banyak, I just can say, aamiin (buat duitnya banyak) dan skajahdafafj;akf;KFAJFAFSF'DAN buat enak dan leyeh-leyeh. Aku curhatin kalian tentang serba-serbi kerja di media ya. Silakan membaca curhatan ini dengan penuh rasa kasih sayang (dan kasih jodoh biar aku segera, ehm).
Kami pekerja media, bukan orang yang bisa leyeh-leyeh dan enak-enakan duduk di sofa, bobo, dan kawan-kawan sekaliannya. Kami dituntun untuk bisa dihubungi 24 jam, yang artinya harus bisa dihubungi KAPAN PUN a.k.a TIAP DETIK! Saat kalian yang bilang kerja di media enak dan leyeh-leyeh, I tell you, aku harus bawa laptop saat mudik kemarin di saat yang bersamaan kalian makan opor dan ketupat. Aku harus ngerjain revisi saat kalian sibuk silahturahmi ke rumah saudara dan menghabiskan THR. Enak? Enggak.
Lagi enak tidur, ditanya, "Dew, hari ini ada deadline ini, terus ada ini, ada ini, ada ini. Kirimin nanti sore ya." Kadang, kamu akan ditanya tentang 5 deadlines tulisan sekaligus dan kalau yang nanya satu orang mungkin bisa di-handle, kalau yang nanya tiga orang? Empat? Lima? Kamu mungkin bakalan pengen muntah. Dan hal ini yang menjadikan para pekerja media hidup dalam penuh tekanan. Dan sanggup bekerja di bawah tekanan adalah salah satu syarat bekerja di media. Kamu yang bilang kerjaan ini leyeh-leyeh dan enak, apakah sanggup bekerja di bawah tekanan 24 jam? Aku harap sanggup. But seeing from the way you complaining about your job, I bet no.
Bagian mana yang enak dari kerja di media? Saat yang lain molor kalian harus patuh kejar-kejaran sama deadline? Nggak ada. Kita memang santai saat kerjaan selesai (dan santai hanya bisa diraih kalau kamu CEPAT-CEPAT mengerjakan tugas TANPA SANTAI-SANTAI), tapi ketika ada kerjaan baru terlebih revisi, kick my as* if I look so dam* happy. Ketika banyak kerjaan, buat senyum aja susah, dan semua orang sudah bisa ditebak dari mukanya kalau mereka sibuk. Semua pandangan tertuju pada laptop. It sounds so unscheduled and unorganized? Iya, emang kadang kerjaan datang kapan saja dan kalian harus melakukannya. No excuse.
Karena kerja yang tidak terduga dan tuntutan yang tinggi, kami para awak media harus menjaga kesehatan dengan baik. I personally drink 500 mg vit C or a glass of milk everyday to maintain my body dan berolahraga setiap 3 hari sekali selama setengah jam. Itu semua untuk menjaga badan dari makan dan tidur yang kurang teratur (kalau kalian ketemu aku, bare face tanpa makeup sedikitpun, akan kelihatan jelas kulit yang lelah dan lingkaran hitam di mata).
Dalam jadwal kami yang padat dan tidak teratur, para pekerja media dituntut untuk selalu update dan kreatif. Gampang? Enggak susah. Gak percaya? Cobain deh. Pernah ada yang bilang "Nyari ide itu (mikir) gampang, yang susah eksekusinya," kalau kamu kepikiran kaya gini, you are so preeeet! Nyari ide yang bagus itu susah, terutama kalau harus beda dari yang lain. Kalau cuma contek dan lalu modif ya gampang. kalau bikin baru?
1. Kamu harus siap sama risiko gagal.
2. Belum tentu bisa dapet yang baru!
Kalau ditanya kenapa aku mau bekerja di lingkungan seperti ini (walaupun banyak abcd zzzz-nya), jawabannya cuma satu: I love it. That's it. Aku mencintai pekerjaan ini karena bisa menyalurkan hobi. Dan bagaimana cara membuat pekerjaan ini menjadi tetap dicintai adalah I make it fun. AKU MEMBUATNYA MENJADI ASYIK, bukan ORANG LAIN YANG MEMBUATNYA MENJADI ASYIK. Kalau aku terlihat santai tanpa beban, itu karena I MAKE IT THAT WAY. Kalau mau kerja di media dan berharap orang lain akan membuat kamu bahagia, SHOOOO YOU ARE IN THE WRONG PLACE, DUDE. Dan aku rasa hal ini berlaku untuk semua jenis kerjaan. Semua kerjaan, suka gak suka-mau enggak mau, ya pasti punya rasa nggak nyamannya masing-masing. Tapi kamu akan terlihat sangat tidak dewasa kalau menuntut sebuah pekerjaan akan memberikan kenyamanan. Ya, kenyamanan kamu ciptakan sendirilah. Ibarat rumah, apakah kamu bakalan maksa rumah menjadi nyaman ditinggali atau kamu yang membuat rumah nyaman ditinggali? Jawabannya yang kedua. PASTEH!
Sebenernya, sering kali ketidaknyamanan di tempat bekerja itu diciptakan bukan oleh siapa pun tapi oleh diri kita sendiri dengan MENGELUH dan KURANG BERSYUKUR.
"Dew, gaji gue sedikit nih."
"Gaji gue lebih sedikit dan gue harus kerja sampe malem. Lo kok kurang bersyukur?"
Atau,
"Deadline lusa nih, ah lusa aja ngerjainnya."
Kemudian lusa,
"Waks, GUE STRESS KERJAAN GUE BANYAK BANGET!"
Padahal bisa dikerjain sebelumnya, sapa yang salah coba? It is you, not your job.
Saat kerjaan kamu terlihat kurang enak, itu masih mending dari pada enggak punya kerjaan sama sekali. Dan kenapa kamu enggak bersyukur, sih? Susah? Iya akan susah, kalau kalian terus menganggap kerjaan orang lain jauh lebih enak. Dan akan jauh lebih susah kalau kalian terlalu banyak menuntut sementara kalian enggak mau menciptakan kenyamanan sendiri. Aku menciptakan kenyamanan dengan bekerja sambil bernyanyi Walaupun berisiko ditimpuk orang sekantor, tapi enggak ada yang protes sih, karena mereka tau aku lagi sibuk wkwkwk. Mereka pengertian dan aku bersyukur punya rekan kerja yang menyenangkan. Yes, rekan kerja yang menyenangkan, i love them! MEREKA menciptakan kebahagiaan di tempat kerja. MENCIPTAKAN bukan MENUNTUT untuk diberi dan dengan cara itu kami BERBAHAGIA dan BETAH di kantor.
Apa pun kerjaan kamu, please, aku mohon, jangan kebanyakan membandingkan dengan kerjaan orang lain, jangan kebanyakan mengeluh, dan bersyukurlah. Aku percaya semua pekerjaan punya kekurangan dan kelebihannya, terutama pekerjaan kantor yang jadwalnya jelas. Sementara kami, anak media, yang katanya enak, leyeh-leyeh, dan banyak duit itu, enggak seperti yang kalian bayangkan. Cuma memang, kami menciptakan kesenangan diri sendiri, itulah yang mungkin membuat kami terlihat bekerja dengan enak.
Mari, mulai berhenti mengeluh dan mulai perbanyak bersyukur. But if you keep complaining and gak bersyukur, mungkin ada yang salah dengan cara kamu berpikir. Segeralah berobat. *dijitak*
Sekian curhatan aku. Semoga kita semakin bersemangat.
With love,
~M
Big respect buat pekerja di media. Harus selalu stay tune buat memberikan kami informasi / hiburan setiap hari. Tetap semangat, mbak.
BalasHapusKunjungi blog gue:
www.michaelfrofile.com
Ditunggu komentarnya :D
Keren nih dapet gambaran dengan pekerjaannya, makasih :)
BalasHapusmikir-mikir deh kalo mau kerja dibidang media. mana lagi kalo pas talkshow, bakalan bolos kuliah.
BalasHapusmakasih ya mbak infonya, eh blog mbak udah difollow nih, hehe, follow balik yaaaa
heheh saya belum kelar ni kuliah di media...sudah mau muntah aja hahah
BalasHapusAh males jadinya buat jadi pekerja media, mendingan jadi pemilik medianya aja ya biar bisa leyeh-leyeh mah.
BalasHapusHai semuaaanyaa, sebenernya inti dari post ini adalah kerja di mana pun pasti ada susah dan senangnya, yang penting kita bersyukur dan membuat segalanya jadi lebih menyenangkan. :)
BalasHapus"Deadline lusa nih, ah lusa aja ngerjainnya."
BalasHapusKemudian lusa,
"Waks, GUE STRESS KERJAAN GUE BANYAK BANGET!"
Padahal bisa dikerjain sebelumnya, sapa yang salah coba? It is you, not your job.
ini gue banget, gila...
thanks Moi, tulisannya keren, sadar gue sekarang.. hhe
blogwaking ------> irvwan.blogspot.com
aku adalah salah satu orang yang mengira bahwa kerja di media itu enak hiks. Tapi ternyata, SALAH.
BalasHapusApapun tempat kerjanya selalu ada sisi enak dan ga enak. But dengan kita cinta sama pekerjaan itu memang semua akan terasa lebih mudah dan ringan.
Balik lagi ke quotes, "Kalau kamu tidak bisa mengerjakan apa yang kamu cintai ya cintai saja apa yang pekerjaannmu" :))
wikikik.... sabar...
BalasHapussemua kerjaan jg ada 'nyebelinnya', termasuk di media yg kadang banyak keliatan enaknya :p
BEnar sekali apa yang disampaikan di sini. Saya juga pekerja media
BalasHapusLuar biasa :)))
Semangat kawan-kawan! :)
BalasHapusKeren banget Dewi, the way you describe your job and your love, kereeen... Btw, kamu kerja di media mana? Salam kenal ya. Aku duluuuu juga pernah jadi awak media TV dan koran. Dulu.
BalasHapusSemua kerjaan di jaman sekarang kayaknya memang wajib dibawa kerja 24 jam ya mbak? hahaha. Saya sih kerja di bagian IT dan ini juga salah satu bidang kerja yg full tekanan dan kerjanya nyaris 24 jam. Yang beginian dibawa sabar saja mbak, hehehe.
BalasHapusbenar sekali mbak, deadline harus jam 5 sore di kumpul untuk naik cetak besok nya itu untung nya masih koran lokal kalau media online waduh,
BalasHapus