Hi, Guys! Kali ini aku mau post Photo Story yaitu photo yang bercerita atau photo yang bercerita atau ya semacam itulah. Haha, photo story kali ini bercerita tentang meet-up kedua Notif! Magz di Jakarta
Stasiun Bandung |
Meet-up Notif! Magz selalu direncanakan jauh-jauh hari. Kali ini kita mengambil tempat di Jakarta sama seperti meet-up pertama karena banyak sekali awak redaksi Notif! Magz yang tinggal seputaran Jabodetabek.
Meet-up kali ini direncanakan ada kali dua bulan sebelumnya. Kok gitu? Karena banyak yang mudik dong. Semuanya pada mau pulang kampung. Kebetulan Om Elang dan Rinrin mudiknya ke daerah deket Jakarta. Om El dari Surabaya ke Bekasi sedangkan Rin dari Medan ke Cianjur.
Kendaraan yang aku pilih untuk menemani perjalanan kali ini adalah kereta, alasan utamanya adalah karena kalau pake mobil lewat tol pasti kena macet yang disebabkan oleh arus mudik. Karena aku pake kereta, aku tanya sama anak-anak, mall terdekat dari Gambir apa? Dan jawaban mereka adalah Grand Indonesia. Setelah menentukan tempat, kami menentukan tanggal dan jam. Setelah menghitung panjang lebar. Diputuskanlah kami bertemu tanggal 31 Juli 2014 jam 11 siang di tempat tujuan.
Jadwal kereta ku adalah jam 7:35, berarti minimal jam 7 teng udah di stasiun. I woke up at 4, so I can do this and that, karena aku adalah orang yang lebih memilih packing saat akan pergi. Dari rumah ke stasiun Bandung lumayan jauh, untungnya adikku pegawai KAI, jadi sekalian dia pergi, sekalian kakaknya dianterin. Makasi, Dede <3
Kereta Bukan Parahyangan. Kirain keretanya yang ini, taunya yang sebelahnya. Dan udah keburu naek plus males turun! |
Tiket sudah ku pesan jauh-jauh hari, tepatnya 30 hari sebelum kepergian. Dapetnya bukan main, tiket eksekutif PROMO. Dari harga normal Rp 120 ribu, menjadi.... Rp 41 ribu! *happy dance*
Bagian Dalam Argo Parahyangan
Berbeda dengan kereta jarak jauh ekonomi yang pernah aku coba, kereta eksekutif menyediakan ruang yang lebih lega. Dan banyak fasilitas lainnya. Salah satunya yang paling oke adalah colokan buat listriknya satu-satu. Di kereta ekonomi sih kita harus berbagi dengan yang lain. Di sini kamu bisa possessive!
"Miliki akuh seutuhnya, Teh!" :)) |
Karena belum makan dan aku adalah pengidap maag akut, maka mau nggak mau beli makanan di stasiun. Aku pilih yang gampang dibeli dan cepat. Dan pilihannya jatuh pada paket sandwich dan minuman Dunkin Donuts.
Pemandangan *cenah* |
Gerbong kereta api ini lumayan bisa digunakan untuk berjalan-jalan santai, Guys. Tapi jangan terkadang ketika melewati jalur yang terjal, kereta akan bergoyang-goyang. Jadi hati-hati. Foto di atas sih, jujur diambil karena aku mau puup tapi penuh! Dan karena gak ada kerjaan, plus bingung harus ngapain, ya udah lah, ambil foto pemandangan sebagai oleh-oleh.
Yah, namanya juga cewe, pasti ribet sama penampilan. Kalau aku sih lebih ke kenyamanan dan setelah dipikir-pikir, pake sepatu rada berat dan panas. Oleh karena itu, aku pilih sepatu *teuteup* tapi yang bahannya sedikit lebih tipis. And here are the shoes. Buat yang mau jalan-jalan lama dengan menggunakan alas kaki ringan, aku sarankan menggunakan sepatu ini aja. Atau my second choice is Reebok sandals.
Saminamina ee-eeeee, wakaii wakaii ee, eeee~ |
Bersih terus deh kereta karena para petugas OTC. Makasi ya :) |
Sepanjang perjalanan, aku sibuk Whatsapp-an sama anak-anak yang berencana mau dateng. Waktu dipanggil satu-satu. Rin yang berangkat dari Cianjur ternyata baru mau pergi jam 8. Dan ketika sampai di terminal bis, semua bis penuh! Alamak. Aku sampe kepikiran kalau Rin nyamain Jakarta sama Medan *digaplok* Masalahnya sih aku rada khawatir karena Cianjur melewati Puncak and you know how what happen there. Macet parah! Selain itu, Rin enggak terlalu hapal jalan ke GI. *double worrisome*
Sedangkan Uni masih sibuk sama acara keluarganya. Nurri katanya Insha Alloh dateng, sementara Tiwi masih gegoleran cantik di kasur. Erza yang dijadwalkan akan datang sedang sakit. (Udah sembuh belum ya baydewey?)
Balik lagi ke pengalaman berkereta api #tsah, harga emang enggak pernah bohong, ya. Pelayanan di kelas eksekutif ini bagus banget. Dan On Trip Cleaning alias OTC-nya atau pasukan penjaga kebersihan kereta rajin banget sapu-sapu kalau dibandingin sama pegawai kelas ekonomi. You get what you have paid for.
Sesampainya di Gambir, aku panggilin satu-satu, "Udah sampe mana?" yang nyahut baru Om El, yang ternyata dia udah sampe duluan. Aku langsung buru-buru karena enggak enak bikin orang nunggu (sebab itulah enggak sempat ambil foto Stasiun Gambir #halasan).
Dari Gambir sebenernya ada Trans Jakarta langsung ke Grand Indonesia, walaupun harus jalan sedikit lagi. Karena dikerjar-kejar waktu dan takut meleleh karena panas, yaudahlah, pake taksi aja.
Perjalanan dari Gambir ke Grand Indonesia melalui Jalan MH Thamrin, Sarinah, dan Bundaran HI. As predicted before, karena orang-orang pada mudik, Jakarta kosong melompong! Menyenangkan sekali. Coba kaya gini terus. Pindah deh ke sana. *ngahawuuurrr*
Proudly present: THAMRIN KOSONG MELOMPONG!!! |
Aku sampai di Jakarta jam 11 lebih sedikit karena kereta juga terlambat datang sekitar 10 menit. Grrr. Nggak lama, Cindra dan Om Yandi plus Agha udah sampe. Akhirnya, rombongan yang sudah sampai, Om El sekeluarga, Om Yan dan Cindra sekeluarga, dan aku beserta keluarga, kami mencari spot untuk menunggu. Cindra yang orang Jakarta ternyata kurang paham Grand Indonesia, aku apalagi, yang aku ingat di sini ada BonChon.
Karena ada BonChon, yang aku pikir nggak terlalu mahal, aku sarankan kami menunggu di sana. Sebelum ke BonChon ada momen lucu antara Agha dan Abel. Mereka kenalan dan aku geregetan ngeliatnya, tau lah gimana rasanya gereget liat pasangan cewe dan cowo kenalan? Nah kaya gitu lah, hampir sama. XD.
Grand Indonesia |
Aku lapar, tapi semua orang peserta meet-up belum datang semua. Kami masih nunggu Nurri, Tiwi, Uni, dan Rin. Rin di-WA enggak dijawab, nampaknya BB-nya abis baterai, Nurri dan Tiwi sedang OTW dan sebentar lagi datang.
Nggak lama Agha bilang, "Bunda, emamnya mana?" Dan saat itulah, PDKT Agha dan Abel berlanjut di bawah pengawasan BundaDari nyuapin mereka berdua.
Ki-Kanan: Abel, Agha, dan BundaDari (Cindra) |
Enggak lama, akhirnya Nurri dateng diikuti oleh Tiwi yang tiba beberapa menit setelahnya! Lalu, kami pesen makanan. Saatnya makan, Guys! Ketika aku ke restoran Korea, yang dimakan bukan makanan lain melainkan Bibimbap! Bibimbap di BonChon ini kurang enak karena bumbunya sangat sedikit jadi kurang berasa dan nggak bisa minta lagi. Ya udah, biar makannya tetap nikmat, tambahin saus aja.
Sambil makan kita masih nungguin Uni dan Rin. Sayangnya, tiba-tiba Uni cancel, katanya enggak jadi karena ada urusan keluarga. Yah, keseruan berkurang nih.
Sebagai anak muda yang heits abis, awak Notif! Magz sehabis makan poootooo-poootoooo!!! Beberapa fotonya ada di postingan Om El ya, di sini. Karena cukup sama, lihat yang di sana aja eak *males uplot dotkom* :))
Foto di sini karena aku bosen foto emak dan bapaknya adalah foto Agha dan Abel yang hampir mirip dengan kisah roman sepasang anak manusia. *slapped*
Cantik! <3 |
Berbeda dengan Abel yang gampang diminta senyum Agha rada cuek. Susah dapet foto senyumnya T_T |
Proses PDKT dua insan manusia |
Menjelang setengah empat sore, karena dijemput mertuanya, Om El harus pulang dan meninggalkan kita begitu saja duluan. Sementara kita, masih menunggu Rin datang. Jam 14:20 Rin SMS, katanya masih di Terminal Kampung Rambutan. Aku speechless. Bukan apa-apa, tiket pulangku jam 18:05, yang artinya sisa waktuku kurang dari 4 jam lagi. Aku takut Rin datang kita udah bubar. Untungnya setelah ditunggu-tunggu, Rin akhirnya datang juga! Dia sampe ke GI jam 16:05, jadi masih sempat ketemu. Kebayang dong udah jauh-jauh ke Jakarta dari Cianjur yang mau ditemuin enggak ada.
Selang beberapa menit setelah pertemuan dengan Rin, karena Agha tampaknya udah cape, Cindra dan Om Yan kemudian pamit pulang. Bener-bener sekejap banget ketemunya. Dan sekitar jam 17:10, personil SNSD yang tersisa pun ikut pulang, termasuk Rin. Sebelum pulang, kami tak lupa mengabadikan momen berharga yang hanya sekejap ini. Kami foto-foto sedikit. Ini dia, aku dan Rin plus Tiwi dan Nurri.
Jam 9 malam, semua sudah pulang. Sudah pada sampe rumah kecuali aku dan Rin.
Aku sampe rumah jam 11 malam karena nunggu dijemput dulu di Stasiun Bandung. Setelah dijemput dan sampe di rumah, aku langsung Whatsapp Rin yang baru dibalas keesokan harinya. Ternyata dia sampe rumah pas subuh karena jalur Puncak diberlakukan satu arah lagi. Fuuhh, perjuangan banget ya mau ketemu kawan-kawan, Rin. Tingkatkan!
Aku harap bisa ketemu kalian lagi nanti. Dan lebih lama durasinya plus lebih banyak personelnya! Sekarang anggota Notif! Magz yang belum sempat aku temui tinggal, Mbak Ainun, Miftah, Erin, Pitri, dan Feri.
Oh iya, bulan Ramadhan kemaren, Bandung kedatangan tamu seorang mahasiswa Teknik Mesin UNS merangkap desainer grafis dari Banjarmasin. Fotonya cuma ada satu dan nggak ada foto berdua, kata yang bersangkutan, "Foto itu cuma untuk bareng istri." Baiklah, manut. Dari pada nanti pamali XD.
Siapakah dia? Inilah dia Arif Munandar, yang katanya udah punya seseorang yang dia suka untuk dijadikan isterinya (penyebaran gosip tingkat dewa). Dia biasa dipanggil Jung. Mahluk paling jail di seluruh jagat Notif! Magz ini nggak hanya jail tapi juga pinter, dan ngeselin (walaupun begitu, aku jauh lebih ngeselin sih dibandingkan dengan dia, wkwkwk). Tapi Guys, dia ternyata kalau diajak ngomong enggak terlalu ramai lancar, lebih mirip jalur mudik padat tersendat. Jadi, walaupun jail di group WA, pas ketemu dia lumayan nggak cerewet. maunya sih ditulis kalem, cuma dia enggak kalem, diksinya nggak cocok HAHAHA Cerita meet-up aku dan Arif ada di sini
Jangan kasih brief aneh-aneh sama orang ini. :)) |
Wow, ternyata sudah sepanjang ini. Hihi. Semoga bisa ketemu semua awak redaksi Notif! Magz. Well, Guys, see you again in the next meet-up, ya! Thank you for such a nice (short) meeting.
Thanks for reading
M~
Wanjir foto terakhir nggak nahan. Wakakakka
BalasHapusBiar adil, Rif :))
Hapusfoto agha doang, foto ayahnya mana...
BalasHapusTar Om, ada kok share via Twitter ya :)))
Hapusfoto terakhir, itu jidat? #eh
BalasHapus>,<
Hapus