Pages - Menu

Jumat, 25 Juli 2014

[Foodie] Trans Studio Mall and Pepper Lunch

Katakanlah, bahwa niat untuk nulis tulisan ini udah ada sejak bertahun-tahun lalu, tapi baru kepost hari ini.
Alasan: Sibuk.
Fact: Males *slapped*

Image from: bandungtourism

Buat penduduk Bandung dan sekitarnya (dan yang doyan bulak-balik ke Bandung) pasti tahu banget apa itu Trans Studio Mall. Tapi buat yang belum tahu, Trans Studio Mall ini dahuhu bernama Bandung Supermall dan merupakan pusat pembelanjaan terbesar di Bandung yang diresmikan pada tanggal 25 Oktober 2001 dan berlokasi di lokasi yang strategis tepatnya di Jalan Jendral Gatot Subroto. Mal ini terdiri dari 5 lantai dengan penyewa - penyewa yang sudah terkenal sebagai perusahaan besar baik skala nasional maupun internasional antara lain Metro Department Store, Gramedia, TSM XXI, KFC, Trans Studio Bandung, Hero Supermarket, dan masih banyak lagi (Skyscrapercity, data retrieved 2014). Seiring berjalannya waktu, mall terbesar ini sekarang terus menerus melakukan inovasi hingga akhirnya memiliki wahana permainan dan dua hotel sekaligus di dalam satu area kompleknya (Ibis Hotel bintang 4 dan Trans Studio Hotel bintang 6).

Seiring naiknya ‘kelas’ mall ini dengan berbagai macam fasilitasnya, tenant penjual yang ada di dalamnya pun berbeda. Kalau menurut kacamataku, mall ini telah berubah menjadi mall kelas A, alias mall untuk kalangan atas. Jadi, kalau kamu ke sini, makanan paling murah yang ada adalah Hoka-Hoka Bento. Jadi, siapin aja uang Rp. 25.000 buat makan, minimal lho ya dan porsinya kecil!

Karena lokasinya yang paling dekat dengan rumah, mall ini paling sering saya datang. Terutama kalau lagi ada diskon. :)

Nah, di sini, ada buanyak tempat makan favorit saya, salah satunya adalah Pepper Lunch.



Pepper Lunch is a DIY fast service concept, with more than 200 outlets in Japan and Asia.
Pepper Lunch promises a dynamic and fresh culinary experience for everyone by presenting the novel concept of sizzling Steaks, Pastas, Curry Rice, and not forgetting our signature Pepper Rice. All at affordable prices! (pepperlunch.com.sg)

DIY fast service itu apa sih? Jadi, kamu memasak masakan sendirian dengan menggunakan hotplate dan bumbu-bumbu ala suka-suka. Di Pepper Lunch kamu akan disediakan garam, lada hitam, kecap garlic, dan kecap honey (aku nyebutnya gitu ya, kalau ada yang punya istilah lain silakan sebutkan hahaha)

Restoran ini terletak di LT. 2 atau di lantai yang sama dengan Straits Kitchen (a.k.a food cornernya TSM).

Straits Kitchen

Pepper Lunch ini tempatnya nggak terlalu besar. Paling banyak pun hanya bisa menampung 30 orang saja. Serius deh. Kalau mau di paksa mungkin bisa sampe 50 orang, tapi kita nggak akan nyaman.

Bagian depan Pepper Lunch


Bagian belakan Pepper Lunch TSM


FOTO MBAK FOTOOO!!!

Hal yang aku sukai itu, Pepper Lunch termasuk ke dalam restoran yang sangat higienis. Liat aja depan kasir ada hand sanitizer! Belum lagi campaign-nya untuk menjauhkan diri kita (please consider me as a kid LOL) dari bahaya perokok pasif. Jadi, di sini nggak ada yang ngerokok! *bahagia*

Dukung!!!

Kali ini aku pesan menu mix atau fusion hamburg and wagyu BBG pleus minuman nestle blackcurrant.

Ittadakimasu!

Porsinya gedeeee bangeeeeeettt sumpah! Aku selalu kekenyangan kalau makan di sini. Kecuali kalau makan student meal HAHAHA.

Masak-masak sendiri, makan-makan sendiri.
Bayar pun sendiri~ (nyanyik)

Nah, ini dia si DIY food! Masak sendiri dan kamu bisa menentukan tingkat kematangannya. Saya lebih suka half done karena kalau terlalu keras, gigi saya yang ber-dental brace ini nggak akan kuat ngunyahnya. Plus aku suka banget nih makanan yang rasanya kuat apalagi kalau banyak lada dan garlic. Yummy! Add terooos~

Kamu bisa makan nasi di bowl, atau dicampurkan kaya gitu. Semua pilihan tertuju padamu! Aku pribadi lebih suka dicampurkan di teppan, karena rasanya lebih yahud!
Pocket Menu!

How much it cost me?

Ngghhh~

Serius, segitu. Dan itu makan sendiri (bayar sendiri, semuanya sendiri~).
Jadi apa yang dibilang di web-nya kalau itu affordable rada kurang pas. Tapi emang sih, wagyu segitu nggak terlalu mahal. Tapi tetep aja mahal *nangis*. Aku pun kalau makan ke sini sangat dibatasi. Per dua bulan sekali! Karena saya lebih memilih menghabiskan uang untuk skincare dan sepatu ~~~/o/

Jadi, semua yang ada di sini (rasanya enak, pelayanannya unik, kebersihan terjaga, dan nggak ada yang merokok! Yaiy!) sebetulnya cukup membuat aku nagih buat dateng, kecuali tentunya harganya yang rada kurang mengenakkan. Sekali kamu datang ke sini, walau hanya memesan student meal, minimal uang yang harus dikeluarkan adalah Rp. 80.000.

Will I come here again? FO SUH! YES! (For sure, yes) Tapi ya, dua bulan lagi mungkin. T_T


Well thanks for reading, and see you again soon!


M~

4 komentar:

  1. trims reviewnya, sedikit-banyak jadi ngerti kondisi wilayah yang "ragu untuk dijamah" di Ambarukmo Plaza, Yogya itu :D

    BalasHapus
  2. kaya yang enak itu pesenan kamu.. apa? wahyu BBG.. X)) tapi belom pernah makan di sini deh gue, abisan tiap ke food court teh lieur.. :| ntar kalo kesini lagi ajak aku dong mahadews~

    BalasHapus
  3. Buset mahal bgt ya, klo lgi mo pesta aja makan di situ

    BalasHapus
  4. Wah muahalllll banget, tapi kemaren jadi keinget makan berdua dengan temen sampe habis 250ribu, sadis, tempatnya enak tapi makanannya sih biasa aja. Berasa kepengen nangis pas mau bayar hehehe

    Tapi dari semua nama merek tempat makan makan cuma HHB yang ada di pontianak....

    BalasHapus

Wanna say something?
The comment is yours