Narra,
Kau Raksasa Rimba
Alur mu, membaca isyarat saga mataku serupa mega tanpa gelora
Ra, giring aku ke padang lengang
Tempat bayangmu ku jelang
Setelah endapan duka bersemanyam 1/2 windu
Akankah aku berada di sana?
Ra, ingin aku menyusuri jalan ke hatimu
Semoga tak terbakar api sunyi
Kau dengarkah suara langkahku?
Narra,
suatu saat kita tak ingat pagi dan malam
Terkurung menyentuh tiap pori-pori
berpeluh dalam nafas menghembus kulit
sebatas satu lumatan bibir.
Narra, semua akan pergi, pun aku
Irisan daun pandan, kapur barus, kafan, bunga samoja
Kau akan mengingat aku yang mana Ra?
Ra, dingin, aku ngantuk
Kecup bibirku sedetik dan peluk aku selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Wanna say something?
The comment is yours